Teknik Pembuatan Film Animasi
Filed Under: Disain & Arsitektur • Media dan Telekomunikasi • Pendidikan • Tips and Trick • Umum
Pembuatan film animasi sebenarnya tidak sulit untuk dipahami. Teknik pembuatan film animasi saat ini sudah banyak di tulis oleh Pakar Animasi. Kegiatan diskusi, seminar, work shop sangat membantu dalam memahami bagaimana memproduksi sebuah film Animasi.
Secara ringkas agar mudah dimengerti penulis mencoba menguraikan tahapan di dalam pembuatan Film Animasi. Secara garis besar pembuatan Animasi dibedakan dalam dua tahapan yakni Tahap Pre Production dan Tahap Post production. Tahap Pre Production didalamnya dimulai dengan pembuatan ide cerita, skenario dan tokoh dengan karakter yang menarik. Lalu tokoh itu digambarkan dalam bentuk model mulai dari fisik, style rambut sampai kepada busana dan cara berbicara. Semua harus jelas dan setiap karakter memiliki kekhasan tersendiri.
Selanjutnya adalah penyusunan story board yakni tahapan cerita yang akan dilalui atau panduan utama produksi film Animasi. Kegunaannya menjadian pembuatan Animasi menjadi semakin jelas dan terarah.
Berikut mengisi suara karakter dari tokoh yang ada di dalam skenario dan ilustrasi musik pengiring cerita.
Dalam pembuatan Animasi ini tahap pemberian texturing seperti cahaya, sangat diperlukan dalam mempertegas kemiripan model dengan obyek sesungguhnya. Demikian pula halnya warna dan enviroment objek seperti background pemandangan yang digambarkan dalam situasi cerita dari model. Kesan seperti sesungguhnya akan disesuaikan dalam tahapan ini. Logika sebuah cerita bagaimana kesan langit dan suasana laut, perahu yang diatasnya model duduk berlayar mengarungi lautan. Hingga kepada penggabungan beberapa efek pendukung seperti efek kabut, asap, api dan air. Komponen ini semua mendukung kepada terciptanya suasana dan kondisi yang sama seperti kondisi original objeknya.
Tahapan berikutnya proses pembuatan Animasi terhadap model. Animasi asal katanya dari anima yang artinya hidup. Jika disederhanakan menjadikan sesuatu menjadi seperti hidup. Bagaimana gambar bisa menjadi bergerak seolah hidup. Pada tahapan ini berupa gerakan obyek/model yang disesuaikan dengan story board apakah model berujud manusia, hewan, tumbuhan atau bahkan benda. Lepas dari tahapan ini barulah sampai kepada tahap yang disebut dengan rendering. Di tahapan ini dikatakan sebagai tahap Post Production, yakni perlakuan terhadap model yang sudah diberi texture, lighting, enviroment effek dan animation. Sehingga hasilnya menjadi kelihatan menjadi sesuatu yang nyata. Kapal Titanic seperti benar-benar kapal yang sangat besar dan mewah padahal itu adalah hanya teknik Animasi belaka. Tahapan pembuatan yang disebutkan di atas tentu saja menggunakan alat bantu komputer grafis dengan penggunaan soft ware khusus untuk pekerjaan Animasi. Beberapa soft ware yang sering dipergunakan diantaranya adalah 3D Max.
Namun bagi seorang pemula dalam membuat Animasi dapat pula dilakukan cukup dengan menggambar atau ilustrasi saja lebih dahulu. Kemudian gambar di scan dengan scanner atau data bisa juga direkam dengan menggunakan kamera digital untuk dibuatkan urut-urutannya untuk menjadi sebuah film bergerak. Tahap berikutnya diisi dengan suara baik itu berupa dialog, suara efek atau ilustrasi musik yang menjadi pengiring cerita sehingga menjadi medium audio visual yakni film animasi. Produksi film ini pun boleh dimulai dengan durasi yang pendek saja untuk tahap pemula yakni sekitar 2 (dua) menit. Untuk memperesentasikannya lazim digunakan adalah dalam bentuk kepingan CD, DVD, D-8 atau bahkan Betacam digital.
Diposting oleh
Bagus Alfiyanto
0 komentar:
Posting Komentar