"Pengaturan saat ini terlalu kompleks dan menyebabkan banyak orang kesulitan mengaturnya secara efektif," kata Mark Zuckerberg, CEO dan pendiri Facebook, dalam konferensi pers di kantor pusatnya di Palo Alto, California, AS, Rabu (26/5/2010). "Kami ingin membuatnya jauh lebih mudah untuk mengatur privasi hanya dengan beberapa klik," paparnya seperti dilansir Boston.com.
Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook akan menyediakan kontrol privasi lebih sederhana buat penggunanya untuk menentukan apakah informasi yang akan ditampilkannya hanya bisa diakses oleh teman, temannya teman, atau semua orang di internet. Fitur pengaturan tersebut akan diaplikasi ke semua konten dan informasi yang dipublikasikan setiap pengguna Facebook dan berlaku surut ke konten-konten yang sudah tampil sebelumnya.
Selain itu, Facebook akan mengubah direktori penggunanya agar hanya menampilkan informasi minimal saat muncul di hasil pencarian, misalnya nama, foto profil, dan jenis kelaminnya saja. Facebook baru akan membuka informasi lebih banyak jika pengguna menginginkannya.
Facebook juga akan menyediakan cara cepat bagi pengguna untuk menutup akses ke fitur "instant personalization" yang memungkinkan pihak ketiga mengakses informasi pribadi. Informasi yang muncul juga akan diminimalkan dan pihak ketiga harus meminta izin pengguna Facebook jika menginginkan informasi pribadi lebih banyak.
Meski demikian, Facebook menolak untuk menggunakan pola pengaturan privasi secara opt-in (yang disarankan sejumlah pihah yang mengkritiknya). Zuckerberg menyatakan bahwa visi Facebook adalah menghubungkan orang sebanyak mungkin dan berbagi informasi satu sama lain. Dalam kesempatan sebelumnya, Zuckerberg berkali-kali menekankan bahwa kebutuhan privasi telah mengalami perubahan di era yang terbuka saat ini dan pengguna internet tidak lagi butuh sesuatu yang serba rahasia.
0 komentar:
Posting Komentar