Pentas Tari Hip Hop
Transe
Produksi : Wanted Posse
Graha Bhakti Budaya,
2 Juni 2010, pkl. 20.00 wib
HTM : Rp. 75.000,- & Rp. 50.000,-
SEBEBAS ANGIN. Percampuran genre dan budaya, dengan sumber inspirasi yang beraneka ragam dan tiada habisnya, hip hop itu kaya, kompleks dan gestur Wanted Posse melipatgandakan keseluruhannya.
Berdiri di awal tahun 1990-an, grup yang sedang menjalankan program residensi di La Scéne Nationale Evry ini L’Agora ini, mula-mula berkiprah dalam kompetisi-kompetisi breakdance dan berhasil meraih berbagai penghargaan. Bahkan pada tahun 2001, Wanted Posse menjadi grup asal Perancis pertama yang menyandang gelar juara dunia battle dalam ‘Battle of the Year’ di Jerman. Disamping itu, dan bertolak pada motto mereka ‘individualitas demi kepentingan kelompok’, kita bisa lihat keterlibatan para anggota Wanted Posse dalam banyak karya, terutama milik Bianca Li dan Kamel Ouali dalam komedi musikal ‘Les dix commandements’, serta membarengi para bintang seperti Madonna, Robbie Williams dan Kéry James.
Dari tahun ke tahun, kelompok kecil yang berasal dari Paris timur ini telah menjadi sebuah keluarga, sebuah grup, sebuah rombongan, suatu gaya, suatu konsep, suatu gestur. Suatu identitas asli….
Direktur Artistik : Ousmane Sy dan Njagui Hagbé – Penanggung Jawab Kelompok : Guy Weladji –
Tata Panggung : Coline Serrau – Penari : Soria Rem, Njagui Hagbé, Lumengo Hughes, Ibrahim Njoya,
Kim Masellu, Ousmane Sy, Abdouramane Diarra, Junior Bossilla, Arthur Grandjen Tata Cahaya : Patrick Clitus –
Co-Produksi : Théâtre de Corbeil Essone, Initiatives d’Artistes en Danses Urbaines, Perc de la Villette, Fondation de France
Acara ini terselenggara atas kerjasama antara PKJ – Taman Ismail Marzuki dan Pusat Kebudayaan Perancis
Pameran Tunggal Lukisan XII
Dwijo Sukatmo
Galeri Cipta II, 3 – 11 Juni 2010
Pkl. 10.00 wib – 21.00 wib
Gratis dan Untuk Umum
Dwijo Sukatmo, sang pelukis memang bisa memperbanyak sosok-sosok objeknya dalam hal ini kuda. Lalu memecah dan membelah–belahnya dalam potongan-potongan, kemudian menumpangtindihkannya. Dari sini terciptalah bidang-bidang, yang kemudian dia isi dengan kombinasi warna-warna yang kuat dan terang. Serta warna-warna yang lembut dan gelap yang kaya akan nuansa. Maka kanvas-kanvasnya pun hadir seperti dinamika pola yang tanpa akhir. Bentuk berjejer atau overlapping membuat tata warna yang begitu kaya dan menyala. Warna-warna pesisir yang meriah, kosmopolit dan modern. Semua itu seperti membawa kita bergerak, tak putus-putusnya.
Resital Piano
Teguh Sukaryo
Teater Kecil, 11 Juni 2010, Pkl. 20.00 wib
HTM : Rp. 50.00,-
Dilahirkan dan dibesarkan di Purwokerto, Jawa Tengah. Karena kecintaannya akan musik, dipadu dengan semangat, kejujuran dan kerendahan hatinya, membuat Teguh Sukaryo pentas ke Amerika Serikat Eropa dan Australia. Dengan misi yang menyentuh hati, lembut dan peduli sebagaimana mimpinya ‘Dunia yang harmonis, damai, cinta dan penuh sukacita’. Sambil bekerja memenuhi misinya melalui musik dan kritik membangun yang terus-menerus. Pada pementasannya kali ini, Teguh Sukaryo akan membawakan karya-karya dari Federico Mompou, Robert Schumann dan Claude Debussy.
Pentas tari Ballet
Enchanted Night with Ade Rayanti
Produksi : Ade Rayanti School of Ballet
Graha Bhakti Budaya, 12 Juni 2010, Pkl. 19.00 wib
HTM : Rp. 100.000,-
Sekolah Ballet Ade Rayanti mengajak anda sekalian menikmati suguhan tari Classical Ballet, Jazz Ballet dan Flamenco (tarian asal Spanyol) dalam Enchanted Night with Ade Rayanti, yang akan menampilkan :
• Except from Sylvia (Les Chasseresses & Pas de Deux)
• Spring Water Pas de Deux
• Symphony in C part 3
• La Vivandiere – Pas de Six
• Flamenco (Alegrias, Sacramonte, Farucca & Zapotedo)
• Jazz Ballet (Present is a Gift & Complicated Love)
• Kids Ballet (Morning dance, Waltz, Solitude & Les Petites Rouges)
Acara ini terselenggara atas kerjasama antara PKJ – Taman Ismail Marzuki dan Ade Rayanti School of Ballet
The 10th Indonesian Dance Festival : Jakarta International Performing Arts
Powering the Future
Graha Bhakti Budaya, Galeri Cipta III dan Teater Luwes IKJ, 14 – 17 Juni 2010
Dicetuskan pertama kali oleh para pengajar Institut Kesenian Jakarta, Dr. Sal Murgiyanto, Sardono W. Kusumo, Maria darmaningsih, Nungki Kusumastuti, Ina M. Suryadewi, Tom Ibnur, Dedi Luthan dan Farida Oetojo pada tahun 1992. Bertujuan selain sebagai ajang pertemuan koreografer maupun penari dari dalam maupun luar negeri dengan orientasi artistik dan budaya yang berbeda, dan sarana pendorong aktifitas dan kreatifitas senima berkerja sama lintas negara, juga ajang dialog dan kolaborasi antara koreografer Indonesia dan luar negeri. Indonesian Dance Festival yang biasa disingkat dengan IDF telah melahirkan banyak koreografer muda yang kini telah menjadi koreografer terkemuka baik didalam maupun diluar negeri, semisal ; Martinus Miroto, Boi G. Sakti, Eko Supriyanto dan Mugiyono Kasido.
Karena konsistensinya dan eksistensinya, IDF dianggap telah membawa nama Indonesia didunia internasional dibidang seni tari kontemporer, maka pada tahun 2008, IDF dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menjadi festival tari resmi Jakarta, sehingga IDF kini bernama Indonesian dance Festival : Jakarta International Arts Festival. Memasuki tahun ke-18 dan putaran ke-10, IDF kali ini bertema ‘Powering the Future’ yang menunjukan komitmen penyelenggara agar festival ini tetap terlaksana dan dilatar belakangi oleh kesadaran bahwa IDF harus selalu melakukan introspeksi pada peran dan sumbangannya pada dunia tari Indonesia.
The 10th IDF kali ini akan menampilkan : Muslimin Bagus Pranowo (Indonesia), Asri Meri Widowati (IKJ Dance Company/Indonesia), Siti Ajeng Soelaiman, Andara Firman Moeis, Fitry Setyaningsih (Indonesia), Eko Supriyanto (Indonesia), Jecko Siompo (Indonesia), Kim Jae Duck Project 9Kore Selatan), Contact Gonzo (Jepang), Meg Stuart & Philipp Gehmacher (Jerman), Taipei Cross Over Dance Company (Taiwan), Taipei University of the Arts (Taiwan) dan Vincet Mantsoe (Afrika Selatan)
Acara ini terselanggara atas kerjasama antara PKJ - Taman Ismail Marzuki, Institut Kesenian Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta.
Pentas tari Ballet
Cinderella
Produksi : Ballet Sumber Cipta
Pimpinan : Farida Oetoyo
Koreografi : Jurgen Otte (Belanda)
Musik : Sergei Profokiev
Graha Bhakti Budaya,
26 Juni 2010, pkl. 16.00 wib
27 Juni 2010, pkl. 11.00 wib & 16.00 wib
HTM : Rp. 100.000,- & Rp. 50.000,-
Sebuah tontonan untuk keluarga yang mengisahkan tentang seorang gadis bernama Cinderella. Ia hidup bersama ayahnya, ibu tiri dan kedua saudara tirinya. Cinderella diperlakukan sangat buruk dan dipaksa bekerja siang-malam melayani ibu tiri dan saudara tirinya
Penari Utama : Adella Fauzi, Anindya Febrina, Ann Bella Yo, Olive Avena Halim, Sita Kristiana, Sekararum Nirmala, Hilmi, Marich Prakoso, Siko Setyanto dan puluhan penari lainnya.
Acara ini terselanggara atas kerjasama antara PKJ - Taman Ismail Marzuki dan Ballet Sumber Cipta.
0 komentar:
Posting Komentar